Dirjen Aptika buka Seminar tentang pentingnya Infrastruktur Kunci Publik


Selasa, 07 April 2015 - 13:00 | kominfo.go.id

Jakarta, Kominfo - Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo),bekerjasama dengan Korean International Cooperation Agency (KOICA) menyelenggarakan seminar pentingnya Infrastruktur Kunci Publik (IKP) atau Project Kick-Off and Public Key Infrastructure (PKI) Awareness Seminar, di Hotel  Mulia Jakarta, Selasa(7/4) 

 

Seminar yang dibuka oleh DirJen APTIKA Kemkominfo Bambang Heru Tjahjono dan Resident Representative KOICA Indonesia Office, Mr. Kim Byung Gwan, kemudian dilanjutkan dengan seminar Serta pemaparan projek oleh Mr. Kim Jong Jin dari MarkAny Inc, sebagai Proyek Manager Consultant (PMC) dan para ahli PSTE dari KOMINFO, TELKOM dan Korea.

 

Menurut Dirjen Aptika, Kegiatan Project Kick-Off ini merupakan awal dari milestone kerjasama dengan tema ‘NationalCertification Authority (CA) and Government Security Emergency Response (SER) System for e-Government in Indonesia’ yang akan mendukung dan berkolaborasi dengan elemen pemeritahan dan industri untuk mewujudkan sistem transaksi elektronik yang aman, terpercaya dan handal.

 

Seperti diketahui Perkembangan ICT telah membawa banyak manfaat positif. Berbagai kemudahan dalam mendapatkan akses informasi dan pelayanan publik adalah salah satu manfaat ICT yang saat ini dapat dinikmati oleh masyarakat. Selain itu dalam dunia bisnis transaksi penjualan ataupun pembelian serta kemudahan dalam berbagi informasi membuat kinerja bisnis semakin optimal.

 

Salah satu aspek penting dalam perkembangan dunia ICT adalah tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik. Salah satu manfaat yang dapat dirasakan dari penggunaan Infrastruktur Kunci Publik adalah Confidentiality, Authentication, Integrity and non-Repudiation, hal ini akan menambah keamanan

dan kenyamanan penggunanya saat melakukan transaksi. 

 

Sebagai contoh, PKI dapat melengkapi sistem keamanan internet banking Indonesia. IKP menggunakan digital signature yang dapat lebih mudah telusuri dan dipertanggungjawabkan (non-repudiation) dan memiliki kekuatan hukum yang sama dengan tanda tangan basah di atas kertas.

 

Seminar tentang pentingnya Infrastruktur Kunci Publik (IKP) ini diharapkan menjadi satu langkah awal untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya penggunaan tanda tangan digital dalam transaksi elektronik di kehidupan sehari-hari dan pentingnya kemampuan berbagai institusi pemerintah maupun sektor swasta dalam mengimplementasikannya. 

 

Seminar ini, juga akan mendeskripsikan tentang pengenalan dan status PSTE di Indonesia saat ini dan bersama dengan para ahli dari Korea akan menyajikan diskusi yang mendukung peningkatan PSTE di Indonesia.(Yura)

^ scroll to top