Capai 60 Persen, Menkominfo: Pembangunan SATRIA-1 Berjalan Baik


Kamis, 03 Maret 2022 - 14:13 | kominfo.go.id

Cannes, Kominfo - Pembangunan Satelit Republik Indonesia (SATRIA)-1 tengah berjalan dengan baik. Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan keberadaaan SATRIA 1 penting untuk percepatan transformasi digital guna mengikis kesenjangan atau disparitas digital di Indonesia. “Satelit ini penting untuk memberikan dukungan atas 150.000 titik pelayanan publik di Indonesia. Pak Presiden Jokowi berpesan bahwa sarana komunikasi digital ini utk memperkecil disparitas digital. Nah, SATRIA-1 adalah alat kita atau sarana kita untuk menutup digital divide, mempersempit kesenjangan digital dan memberikan layanan kepada semua rakyat,” jelasnya usai bertemu dengan CEO Thales Alenia Space, Herve Derrey di Cannes, Prancis, Rabu (02/03/2022).Menteri Johnny menyatakan, SATRIA-1 digunakan untuk menyediakan akses telekomunikasi di area atau wilayah yang tidak bisa dibangun kabel serat optik. “Dengan satelit ini kita akan menjangkau seluruh wilayah Indonesia, makanya kapasitasnya pun disesuaikan dengan wilayah nasional kita 150 Gbps itu cukup untuk mengcover seluruh Indonesia,” jelasnya.Menkominfo mengapresiasi proses produksi yang dilakukan Thales Alenia Space. Menurutnya pengerjaan dilaksanakan dengan baik. “Sebelum dikirimkan ke orbit di atas, seluruh aspeknya harus baik agar sampai ke orbit bisa berfungsi dengan baik,” ungkapnya.Menteri Johnny menegaskan peluncuran SATRIA 1 akan tetap berlangsung sesuai jadwal pada kuartal kedua tahun 2023. Menurutnya saat ini proses produksi sampai sekitar 60% dari total keseluruhan proses dan testing. “Semuanya berjalan dengan baik sesuai jadwal yang mereka siapkan. Dan kita harapkan salah satu satelit yang besar disebut sebagai Very High Throughput Satellite. Teknologinya canggih,” tegasnya Menkominfo menyatakan peluncuran SATRIA-1 akan berlangsung dari Florida, Amerika Serikat dengan menggunakan Roket Falcon 500x. Disamping komponen antariksa, Pemerintah juga membangun komponen darat atau ground segment. “Dalam segmen itu ada 11 hub di Indonesia, dengan hub utama ada di Cikarang. Kita harapkan dengan kapasitas 150 Gbps itu setidaknya setiap titik layanan publik akan dilayani dengan 1 Mbps,” jelasnya.Menteri Johnny beharap agar SATRIA-1 bisa mengorbit tepat waktu dan pembangunan ground segment berlangsung tepat waktu pula. “Kami betul-betul berharap agar Thales Alenia bisa meletakkan satelit di orbit tepat waktu. Dan rekan-rekan dari operator satelit di Indonesia, bisa membangun ground segment  juga tepat waktu. Sehingga rencana kita untuk menggunakan satelit ini secara operasioanal  pada Q3 atau paling lambat Q4 2023 itu bisa kita wujudkan,” jelasnya. Konstruksi di Tiga LokasiCEO Thales Alenia Space, Herve Derrey menyatakan kebanggan atas kepercayaan Pemerintah Indonesia untuk membangun SATRIA-1. Menurutnya satelit dengan jangkauan tinggi itu akan dapat mengikis kesenjangan digital Indonesia. “Kami berharap kami dapat melayani kebutuhan itu. Prosesnya kompleks, banyak pengujian, membutuhkan fasilitas yang sangat kompleks juga termasuk pengujian vakum,” tuturnya.Menurut Herve Derrey, SATRIA-1 memang dirancang spesifik untuk kebutuhan layanan di daerah yang memiliki banyak pulau seperti Indoneisa. “Jadi jelas itu adalah kebutuhan yang sangat spesifik dan teknisi kami mengerjakan kebutuhan yang sangat spesifik dari Indonesia ini, kami isa memberikan yang terbaik,” tegasnya.CEO Thales Alenia Space menjelaskan konstruksi SATRIA-1 berlangsung di tiga tempat, yaitu Toulouse, Belfast dan Cannes. SATRIA-1 terdiri dari empat tingkat dengan lokasi produksi yang berbeda untuk setiap bagiannya. “Yang berkaitan dengan pilot diproses di Toulouse, untuk base di Belfast Irlandia. Dan perakitan terakhir di Cannes sekaligus pengujiannya,” tuturnya. Dalam pertemuan itu, Menkominfo Johnny G. Plate didampingi Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika, Ismail; Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Kominfo Anang Latif, dan Direktur Infrastruktur BAKTI Kominfo, Bambang Noegroho.

Baca lebih lanjut di kominfo.go.id

^ scroll to top