Menkominfo: Gotong Royong, Kunci Hadapi Tantangan Pandemi


Senin, 29 November 2021 - 22:23 | kominfo.go.id

Jakarta Barat, Kominfo - Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G.  Plate menegaskan bangsa Indonesia mampu lewati tantangan infodemi serta penyiapan infrastruktur digital dengan menerapkan gotong royong atau kerja kolaborasi pentahelix. Menteri Johnny menyatakan selama pandemi Covid-19 muncul infodemi yang memicu kekacauan ruang digital.“Di saat yang bersamaan berhimpitan dengan itu muncul infodemi yang terkait dengan pandemi, vaksin, dan PPKM. Sehingga, harus ada usaha bersama dan itu lagi-lagi harus melalui pentahelix,” ujarnya dalam acara Indonesia Town Hall: Sambatan Melawan Pandemi, dari Grand Studio Metro TV, Jakarta Barat, Senin (29/11/2021) malam. Dalam menghadapi tantangan itu, Menkominfo menyatakan kolaborasi menjadi kunci penentu. “Tidak bisa dengan 1 literasi jangka panjang, ini harus diatasi hari ini. Dengan adanya tantangan bersama, maka dibutuhkan kolaborasi untuk mengatasinya,” tegasnya. Menurut Menteri Johnny, pandemi Covid-19 merupakan masalah baru yang belum satupun negara di dunia pernah menghadapi. Oleh karena itu, Menkominfo menilai Presiden Joko Widodo memiliki leadership yang kuat yang membuat Indonesia mampu melakukan adaptasi dan agilitas dalam menentukan kebijakan. “Covid-19 ini masalah yang baru, belum ada pengalaman negara-negara di dunia ini. Itulah kemampuan kita, kemampuan pemimpin juga. Bapak Presiden secara khusus memberikan directive yang jelas dan mengambil keputusan atas dasar kemampuan adaptasi dan agility yang jelas,” ungkapnya.Menurut Menteri Johnny, selama pandemi, membuat seluruh bangsa Indonesia menjalani kebersamaan. Bahkan di tingkat global, para pemimpin negara lain juga saling berdiskusi untuk mencari solusi atas tantangan yang ada.“Ekspresi atas tantangan bersama itulah yang kita lihat dan saksikan. Termasuk benchmark dengan bertanya dan berdiskusi dengan pemimpin negara lain apa yang harus kita atasi terhadap masalah yang baru ini,” tuturnya.Cetak Talenta, Optimasi Ekonomi DigitalPandemi juga mendorong percepatan peralihan dari ruang nyata ke ruang digital. Oleh karena itu, Pemerintah berupaya membangun infrastruktur telekomunikasi di Indonesia. “Di sinilah ketegasan pemimpin untuk mengambil keputusan, segera menggelar akselerasi ICT Infrastructure, melakukan literasi yang masif kepada rakyat agar paham secara jelas untuk mengatasi infodemi yang luar biasa. Inilah kegotongroyongan Indonesia, di mana kombinasi pengalaman empiris masyarakat, kerjasama dalam pentahelix yang luar biasa dan directive pemimpin,” jelasnya.Menurut Menkominfo dalam waktu bersamaan membangun infrastruktur digital lebih cepat, Pemerintah juga berupaya menyiapkan masyarakat agar bisa meningkatkan pemanfaatan aspek hilir digitalisasi. “Tersedianya infrastruktur TIK juga perlu didukung dengan pemanfaatan ruang hilir. Untuk bisa menguasai itu. Tidak ada cara yang lain selain Indonesia harus juga secara cepat menghasilkan talenta digital di semua level kecakapan,” tegasnya.Menurut Menteri Johnny, sisi lain dari pandemi yang terjadi mendorong Indonesia memasuki era digital. Meskipun demikian, Menkominfo tetap menegaskan arahan Presiden Joko Widodo agar tetap menguasai teknologi digital.“Sehingga Bapak Presiden Joko Widodo juga mengingatkan bahwa hilirisasi digital harus kita kuasai. Nah, ini yang sedang kita kerjakan. Mudah-mudahan sisi lain dari Covid-19 adalah Indonesia memasuki era digital, Indonesia menjadi bangsa digital. Tidak murah, tidak mudah, tetapi kita tidak punya pilihan yang lain selain maju dan menyelesaikan,” tandasnya.Menteri Johnny menyatakan Pemerintah kini tengah mengembangkan telehealth, teleeducation dan UMKM serta Ultra Mikro untuk digital onboarding.  “Ini semua basis ekonomi digital yang besar. Tahun 2021 saja, ekonomi digital kita itu USD70 Miliar dan diproyeksikan 2025 nanti lebih dari USD136 Miliar. Karenanya, kita harus mengisi itu dengan baik,” tegasnya.Menkominfo mengingatkan pandemi Covid-19 ini belum berakhir dan mengimbau masyarakat untuk tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan, apalagi saat ini sudah muncul varian baru. “Kita bersyukur, antisipasi ini sudah dilakukan jauh sebelumnya, di mana di insentif fiskal Pemerintah telah mengalokasikan 5% dari belanja kementerian dan lembaga, khusus untuk dana cadangan mengatasi hal-hal seperti ini dengan munculnya varian baru. Mudah-mudahan, tahun 2022 fiskal kita tidak terlalu terganggu karena memang sudah dipersiapkan,” harapnya.Selain Menkominfo Johnny, dalam acara itu hadir pula Menko Polhukam, Mahmud MD; Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy dan Sekretaris Kemenko Perekonomian, Susiwijono.Hadir pula Kapolda Metro Jaya, Fadil Imran; Jubir Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito; Pendiri Rumah Perubahan, Rhenald kasali; dan CEO kitabisa.com, M. Alfatih Timur.Selain itu juga dalam Indonesia Tonw Hall hadir pula Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti; Wakil Ketua MPR RI, Jazilul Fawaid; serta Ketua Umum PB IDI, Daeng M. Faqih. Sementara, Inisiator Gerakan Sambatan Jogja, Rimawan Pradiptyo hadir secara virtual. (hm.ys)

Baca lebih lanjut di kominfo.go.id

^ scroll to top