Menkominfo: TIK Jadi Modal Akselerasi Transformasi Digital


Senin, 05 April 2021 - 10:56 | kominfo.go.id

Jakarta, Kominfo - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan modal dasar akselerasi pembangunan digital adalah penguatan dan pemerataan infrastruktur teknologi informatika dan komunikasi (TIK). "Pembangunan infrastruktur ini akan memperkuat transformasi digital di hulu serta menyokong hilirisasi di berbagai sektor, termasuk ekonomi digital," tandasnya dalam pembukaan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI), dari Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Senin (05/04/2021).Menkominfo menyatakan Presiden Joko Widodo, telah mencanangkan percepatan transformasi digital nasional dari hulu ke hilir. “Menyadari potensi perekonomian digital Indonesia yang besar tersebut, pemerintah telah mencanangkan akselerasi transformasi digital,” ungkapnya.Menurut Menteri Jhonny, transformasi digital Indonesia adalah transformasi yang berdasar pada kolaborasi. Pemerintah dan operator telekomunikasi nasional kita akan senantiasa memperkuat pemerataan pembangunan infrastruktur di sisi hulu. “Namun di sisi lain, kami tentu berharap agar pelaku-pelaku dalam ekosistem digital Indonesia dapat terus memberikan kontribusi nyata melalui penguatan dan integrasi daya digital di hilir," jelasnya.Menkominfo menegaskan, melalui pengembangan platform ekonomi digital seperti e-health, fintech, e-education, perluasan startup digital dan sistem pembayaran seperti inisiatif Bank Indonesia melalui QRIS juga dari waktu ke waktu harus terus diperkuat."Bapak Presiden mengingtkan betul pemanfaatan dan pengembangan hilirisasi digital nasional kita. Untuk itu, mari kita satukan visi untuk mewujudkan konektivitas digital yang kuat, dan bersama bergerak maju menuju Indonesia Terkoneksi, Semakin Digital, Semakin Maju. Kami tentu mendukung semua upaya kolaborasi kita sekalian," imbuhnya.Menteri Johnny menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan Festival Economic Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2021 oleh Bank Indonesia. Menurutnya, ekonomi digital nasional di tengah pandemi Covid-19 masih menunjukkan eksistensinya."Saya secara pribadi tentu sangat menyambut baik Festival Economic Keuangan Digital Indonesia 2021. Di tengah situasi krisis akibat pandemi COVID-19, perekonomian digital Indonesia masih dan tetap menunjukkan resiliensinya dan ketahanan yang tinggi," ujarnya.Potensi Ekonomi DigitalMengutip data tahun 2019 data dari Google, Temasek, dan Bain, Menkominfo menyatakan valuasi perekonomian digital Indonesia sekitar 40 miliar Dolar AS. Sedangkan pada tahun 2020, awal masa pandemi Covid-19, perekonomian digital Indonesia justru menguat dan bertumbuh dua digit sebesar 11% year-on-year dengan valuasi sekitar 44 milyar Dolar AS. "Di tahun 2025 nanti, ekonomi digital kita setidaknya akan memiliki valuasi sekitar di atas 130 milyar Dolar AS. Valuasi ini menjadikan Indonesia sebagai pasar ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara (data Google, Temasek, & Bain, 2019-2020)," jelasnya.Menteri Johnny menegaskan ICT spending Indonesia lada tahun 2019 sekitar 0,13% dari total Pendapatan Domestik Bruto (PDB) di tahun 2018 atau setara dengan Rp19,2 triliun. "Alokasi ini lebih rendah dari rerata belanja TIK global yang mencapai sekitar 0,45% PDB. Negara-negara tetangga kita juga mengalokasikan ICT spending yang lebih besar, seperti Singapura yang mengalokasikan 1% dari PDB, Malaysia 0,6% dari PDB, dan Thailand sebesar 0,3% dari PDB (data dari Gartner dalam Boston Consulting Group, 2019)," ujarnya.Hadir secara virtual Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.Kemudian, Ketua Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso, Ketua dan Anggota Komisi II DPR RI, Anggota II Badan Pemeriksa Keuangan RI Pius Lustrilanang.

Baca lebih lanjut di kominfo.go.id

^ scroll to top