Fifth Asian Ministerial Conference on Disaster Risk Reduction – AMCDRR


Senin, 22 Oktober 2012 - 09:00 | 5thamcdrr-indonesia
img-news

YOGYAKARTA, AMCDRR – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Menteri se-Asia untuk Pengurangan Risiko Bencana yang kelima (Fifth Asian Ministerial Conference on Disaster Risk Reduction – AMCDRR) di Yogyakarta, Indonesia pada 22-25 Oktober 2012.

Lebih dari 1.200 partisipan termasuk 49 pejabat setingkat menteri dan delegasi tingkat tinggi dari Asia akan berkumpul Selasa (23/10) di Yogyakarta, Indonesia.

Pembahasan dampak dan kerugian bencana di seluruh wilayah akan menjadi agenda utama, kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Jumat (19/10).

Menurut Sutopo, tahun 2011 lalu negara-negara Asia mendominasi daftar negara-negara yang terkena dampak bencana paling tinggi di dunia. Misalnya Filipina yang berada di peringkat tertinggi dengan 33 laporan bencana besar, diikuti oleh China yang melaporkan 22 bencana.

Dari total 302 bencana besar, 137 bencana terjadi di Asia dan mengakibatkan kerugian ekonomi lebih dari 294 miliar dolar AS dari total estimasi 366 miliar dolar AS.

Peristiwa bencana banjir yang luas telah mengganggu penghidupan jutaan penduduk, terutama di Thailand, Filipina, Pakistan, dan China serta Indonesia sendiri.

Konferensi se-Asia tersebut adalah pertemuan pertama para pejabat setingkat menteri untuk mempertimbangkan kelanjutan dari persetujuan dunia yang komprehensif dalam pengurangan risiko bencana, ujar Sutopo.

Dijelaskan oleh Sutopo bahwa kesepakatan yang dituangkan dalam Kerangka Aksi Hyogo atau Hyogo Framework for Action (HFA) 2005-2015 itu mempunyai semangat “Membangun Ketangguhan Bangsa-bangsa dan Komunitas-komunitas dalam Kebencanaan”, yang mulai berlaku setelah tsunami 2004 melanda kawasan Asia.

Konferensi tersebut akan membahas bagaimana meningkatkan aksi di tingkat lokal dan mendiskusikan persetujuan pasca 2015 yang baru berdasarkan pembelajaran di sejumlah wilayah hingga kini.

Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, yang menerima Global Champion untuk Pengurangan Risiko Bencana di bulan November 2011 oleh Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, direncanakan akan secara resmi membuka Konferensi pada 23 Oktober 2012, yang diselenggarakan bersama oleh UN Office for Disaster Risk Reduction (UNISDR) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia, kata Sutopo.

Sementara Margareta Wahlstrom, Kepala dari UNISDR, mengatakan, banyak dari semangat dan inspirasi untuk persetujuan pengurangan risiko bencana yang pertama kali di dunia diterima secara universal.

Kerangka Aksi Hyogo, berasal dari Asia. Persetujuan tersebut ditandatangani, diperdebatkan, dan disetujui sebagai tanggapan dari  pengalaman tragis dari tsunami Asia.

Banyak negara di kawasan ini menunjukkan sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan angka kematian dari bencana akibat cuaca.

Namun semuanya masih berjuang dengan kerugian ekonomi dan dampak pada lapangan pekerjaan, perumahan dan tempat tinggal, industri, pendidikan dan kesehatan. Kemajuan yang nyata dalam penurunan angka kemiskinan tergantung pada pembangunan ketangguhan menghadapi bencana.

Konferensi ini adalah sebuah kesempatan membuat sumbangan yang berarti untuk pengembangan kerangka pengurangan risiko bencana pasca-2015 dan memastikan bahwa selama kita terus melaksanakan HFA kita memiliki dampak yang nyata dalam mengurangi kerugian dan membangun ketangguhan menghadapi bencana di tingkat daerah, kata Margareta.

Konferensi Tingkat Menteri se-Asia ke-5 ini akan membahas tiga tema utama yakni, mengintegrasikan pengurangan risiko bencana di tingkat lokal dan mengadaptasikan perubahan iklim ke rencana pembangunan nasional; mengkaji risiko di daerah dan pembiayaan; dan memperkuat tata kelola risiko daerah dan kemitraan.

Indonesia adalah negara tuan rumah yang kelima untuk Konferensi Para Menteri Asia  dalam Pengurangan Risiko Bencana setelah Beijing, Republik Cina (2005); New Delhi, India (2007); Kuala Lumpur, Malaysia (2008); dan Incheon, Republik Korea (2010).

 

Contact Person:

Dr. Sutopo Purwo Nugroho

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB

M: +6281 677 3673


http://5thamcdrr-indonesia.net

^ scroll to top