Pesatnya TIK, Maka Perlu Seleksi Informasi Yang Baik Bagi Anak-Anak


Kamis, 09 Agustus 2012 - 10:00 | Ubun Bunyamin
img-news

Jakarta,(Kominfo) - Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika, Freedy H. Tulung, mengatakan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini yang dinilai banyak memberi manfaat.  Namun perlu dibekali untuk menyeleksi informasi yang baik dan benar, sehingga tidak menjadi sasaran yang empuk bagi anak-anak.

"Jadi sebetulnya anak-anak atau masyarakat bukan kurang akses informasi, tapi justru kebalikannya kebanjiran informasi tanpa dibekali untuk menyeleksi informasi mana yang baik dan tidak baik. Nah ini tentu memiliki korelasi permasalahan-permasalah yang ada," tuturnya Freddy saat memberi pengarahan Rapat Koordinasi Pengembangan Layanan Tesa 129 (Telepon Sahabat Anak) di Jakarta, Rabu (8/8).

Menurut Freddy, dampak negatif dari kehadiran TIK ini, adanya konsekuensi semakin meluasnya informasi di ruang publik dan semakin menyempit di ruang privat.

"Dulu kita merasakan bahwa orang tidak akan mudah masuk ke ruang privasi tanpa izin dan kita berhak mengusirnya. Tapi dengan adanya perkembangan TIK, ruang privat terkecilpun menjadi bagian dari ruang publik sehingga dampaknya banyak sekali."

Data lain menunjukkan, lanjut Freddy, pada tahun 2005 Indonesia menjadi pengakses pornografi di internet nomor 7 di dunia, kemudian meningkat dua tahun kemudian menjadi nomor 5, dan pada 2010 menjadi posisi ke 3 di dunia bahkan sudah mengarah kepada pengakses pornografi nomor 1 di dunia.

Menurutnya, di tengah kebanjiran informasi ini, Kominfo berbenah dengan memberikan informasi yang sifatnya konten-konten berbasis edukasi dan pencerahan serta pemberdayaan masyarakat. Sehingga masyarakat mengakses internet di rumah ada pilihan bagi mereka mana yang baik dan tidak. (Yura)

^ scroll to top